PASKAH DAN BAKSOS 2019
- PERMAKRIS IK-UH
- Jun 4, 2020
- 5 min read

Paskah adalah perayaan terpenting dalam tahun liturgi gerejawi Kristen. Bagi umat Kristen, Paskah identik dengan Yesus, yang oleh Paulus disebut sebagai "anak domba Paskah"; jemaat Kristen hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan dan pada hari yang ketiga bangkit diantara orang mati. Paskah merayakan hari kebangkitan tersebut dan merupakan perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus, seperti yang tercatat di dalam keempat Injil di Perjanjian Baru. Perayaan ini juga dinamakan Minggu Paskah, Hari Kebangkitan, atau Minggu Kebangkitan.
Kegiatan Paskah ini merupakan kegiatan yang sangat ditunggu dan dinantikan oleh para umat Kristen. Banyak sekali kegiatan yang biasa dan sering dilakukan oleh umat Kristen dalam menyambut perayaan Paskah ini.
Kepanitiaan Paskah dan bakti sosial Permakris IK-UH terbentuk pada tanggal 1 april 2019 dimana Axel Bimo Kneefel terpilih menjadi ketua panitia, Yoseva sebagai sekretaris, dan Rifka Agnes Rayo sebagai bendahara. Kemudian setelah membentuk ksb selanjutnya memilih koordinator-koordinator kepanitiaan dimana Wertisia Maliku terpilih menjadi koordinator acara, Fadilla Trimurti sebagai koordinator humas, Rei Mangindo lintin sebagai koordinator perlengkapan, Ina Anastasya sebagai koordinator konsumsi dan Abraham Bonifasius Budimansyah sebagai koordinator danus. Setelah terbentuknya kepanitiaan dilakukannya penyusunan tema serta konsep oleh SC dan dibantu panitia lainnya hingga terbentuklah tema paskah dan baksos yaitu “Bukti Kebesaran-Mu” dengan sub tema : Kebangkitan Kristus Memampukan Kita Berdiri Teguh dan Tetap Setia Melayani semua (1 Korintus 15:57-58). Dalam kepanitiaan ini banyak rintangan dan kesusahan yang di temui oleh panitia sendiri hal ini di sebabkan karena waktu yang digunakan untuk persiapan serta pencariaan dana hanya berlangsung satu bulan. Rintangan yang paling berat adalah proses pencarian dana karena dana yang dibutuhkan cukup besar untuk melaksanakan paskah dan baksos di toraja, untuk itu dalam proses pencarian dana panitia khususnya divisi danus melakukan beberapa hal dalam pencarian dana seperti menjual perangkatan, menjual permingguan, bazaar, garace sale, dan masih banyak lagi, namun pencariaan dana yang paling menguntungkan dan sangat membantu yaitu panitia membuat proposal untuk melakukan list donator dimana dari list donator ini cukup mendapatkan respon yang baik dari kakak-kakak alumni serta keluarga-keluarga dari panitia sendiri sehingga dana yang di targetkan dapat tercapai dan panitia dapat melaksanakan paskah dan baksos ditoraja. Kesusahan-kesusahan lainnya juga ditemui dalam penyediaan perlengkapan salah satunya penyediaan bus, yang cukup menyita tenaga dan pikiran karena adanya beberapa halangan dalam pencarian bus yang akan digunakan khususnya untuk perjalan yang cukup jauh. Selanjutnya kesusahaan juga ditemui dalam penyusunan acara dan penyusunan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama kurang lebih 4 hari dimana terjadi sedikit perdebatan antara panitia dan anggota permakris lainnya mengenai konsep acara serta item-item kegiatan yang akan di lakukan selama kegiatan paskah dan baksos. Namun dari semua kesusahan-kesusahan yang ditemui panitia semuanya dapat terlewati karena adanya kerja sama yang baik, saling menyemangati antar panitia, saling membantu, dan adanya rasa tanggung jawab yang besar sehingga semua kesusahan dan halangan dapat terlewati meskipun saat rapat biasa terjadi perdebatan yang cukup menyita perasaan, pikiran dan tenaga namun semuanya itu bisa terlewati dengan baik sehingga pelaksanaan paskah dan baksos dapat terlaksana sesuai dengan konsep dan rencana yang ada.
Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 31 mei hingga 4 juni 2019 di Dusun Rano, Lembang Madandan,Kecamatan Rantetayo. Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari dan berjalan dengan baik, dimana pada hari pertama merupakan keberangkatan panitia dan anggota permakris IK-UH menuju lokasi dengan menggunakan bus parisiwata dan satu mobil kecil. Dalam perjalan panitia terjebak hujan saat tiba di toraja sehingga untuk menuju lokasi paskah dan baksos di butuhkan waktu dan adrenalin yang cukup besar karena jalan yang dilewati sangat licin, berbatu, sempit, berlika-liku serta banyaknya jurang di sepanjang jalan. Untuk menuju lokasi tersebut bus tidak dapat masuk sehingga panitia harus menaiki kendaraan mobil pengangkut yang biasa digunakan orang disana untuk mengangkut rombongan pesta. Setelah sampai di lokasi atau kediaman jemaat di sana panitia dan anggota permakris disambut dengan hangat dan penuh sukacita oleh jemaat disana, setelah penyambutan semua anggota permakris oleh jemaat disana dilakukannya makan malam bersama jemaat Dulang dan anggota permakris yang ada.

Setelah makan bersama panitia melakukan breefing untuk acara atau kegiatan yang akan dilakukan pada keesokan harinya dan setelah breefing semua panitia istirahat.
Pada harinya kedua anggota permakris serta panitia melakukan ibadah pembukaan bersama dengan jemaat Dulang disana dan dipimpin oleh pendeta Dian Arwan, pada siang harinya dilakukan seminar session bersama dengan pemuda jemaat Dulang dengan bapak pendeta sebagai pematerinya, setelah materi dilakukan sesi shering bersama serta Tanya jawab antar pemuda, anggota permakris dan bapak pendeta, selanjutnya setelah seminar selesai panitia mengadakan berbagai macam games dan lomba seperti lari karung, lari kelereng, makan kerupuk, tarik tambang, dan bakkia untuk sekolah minggu dan jemaat setempat. Games dan lomba berlangsung sangat meria dan di penuhi canda tawa oleh jemaat dan anggota permakris sehingga lebih mempererat jalinan silahturahmi antar jemaat setempat dan anggota permakris. Sesudah itu pada malam harinya anggota Permakris melakukan ibadah pastoral yang dipimpin oleh pendeta setempat, ibadah pastoral terjadi dengan begitu syaduh, tenang dan penuh dengan tangis dimana antar anggota permakris saling berpelukan dan mebasuh kaki satu dengan yang lainnya serta saling meminta maaf sehingga suasana menjadi haru. Setelah ibadah pastoral panitia dan anggota permakris melakukan doa malam bersama sebelum istirahat.
Pada hari ketiga dilakukan ibadah sekolah minggu bersama sekolah minggu jemaat Dulang, ibadah sekolah minggu terjadi begitu rame, penuh dengan tawa dan kebahagiaan dimana sekolah minggu jemaat setempat sangat bersemangat untuk datang beribadah serta tak lupa juga panitia dan anggota permakris memberi bingkisan untuk anak-anak sekolah minggu setempat. Setelah ibadah sekolah minggu dilakukan ibadah minggu bersama jemaat Dulang, ibadahnya terjadi begitu tenang dan jemaat-jemaatnya juga sangat rama sehingga anggota permakris dapat berbaur dengan baik terhadap jemaat setempat. Setelah itu pada siang harinya dilakukan sosialisasi oleh permakris terhadap jemaat setempat, dimana dalam sosialisasi tersebut disampaikan beberapa materi yaitu tentang pengenalan departemen kelautan oleh kak Habel Petri Appang sebagai pemateri, sosialisasi kelestarian lingkungan oleh kak Cicilia Valensi Parrangan dan materi terakhir pola hidup bersih sehat (PHBS) oleh kak Vatrecius Sembro Silambi. Setelah sosialisasi permakris memberikan cendra mata kepada masyarakat dan majelis setempat. Pada malam harinya terjadi shering time bersama anggota permakris dan alumni yang bertujuan untuk saling mengenal antar anggota aktif dan alumni, Serta pada shering time juga bercerita tentang permakris pada masanya sehingga suasana dalam shering time di penuhi dengan canda tawa dan haru .
Pada hari ke empat setelah serapan pagi anggota permakris membantu masyarakat setempat mendirikan sebuah tenda yang akan digunakan untuk acara syukuran salah satu warga. Setelah membantu masyarakat setempat mengundang anggota permakris untuk makan bersama sebagai rasa terimakasih. Setelah membantu masyarakat setempat anggota permakris melakukan penanaman bibit pohon di perkebunan masyarakat setempat. Pada sore harinya dilakukan pemasangan papan nama gereja yang di bantu oleh masyarakat setempat. Pada malam harinya dilakukan ibadah penutupan bersama jemaat Dulang yang dipimpin oleh pendeta Dian Arwan setelah, setelah ibadah selesai permakris memberikan cendra mata kepada jemaat Dulang dan pendeta Dian Arwan serta memberikan hadiah kepada pemenang lomba. Pada malam itu juga masyarakat setempat dan anggota permakris mengadakan acara perpisahan dengan menyalakan api unggun, makan bersama, joget bersama, bincang bersama, dan bercanda tawa bersama.

Pada Hari kelima anggota permakris melakukan persiapan untuk pulang namun sebelum itu perwakilan dari panitia yaitu ketua panitia memberikan bantuan dana untuk renovasi gereja Toraja Jemaat Dulang, Cabang kebaktian Rano Dulang. Selanjutnya anggota permakris berpamitan kepada jemaat Dulang yang telah menerima anggota permakris dengan baik dan setelah berpamitan anggota permakris pun melakukan perjalanan kembali kemakassar.
Utamanya, kegiatan paskah dan baksos oleh Permakris IK-UH itu adalah melakukan penanaman pohon pada lingkungan dan warga serta jemaat setempat. Baiknya, kegiatan ini berjalan dengan sangay lancar karena dari pihak- pihak yang terkait sangat terlihat antusias akan kedatangan rombongan Permakris IK-UH. Selain itu, diberikan juga bantuan berupa papan nama Gereja, tong sampah, bibit tanaman, beserta uang untuk pembangunan. Bantuan tersebut kemudian diterima oleh salah satu majelis dari jemaat Dulang. Pada kegiatan itu juga, rombongan Permakris IK-UH memberikan cinderamata kepada bapak pendeta yang pada saat itu menjabat sebagai ketua majelis. Cinderamata tersebut diberikan langsung oleh ketua Permakris IK-UH Ardin Pratama Patimang. Selain ketua Permakris, Axel Bimo Kneefel selaku ketua panitia juga memberi cinderamata secara pribadi.
Tujuan lain dari paskah dan baksos oleh Permakris IK-UH juga adalah untuk memberikan sosialisasi mengenai apa itu Permakris IK-UH dan juga tentang lingkungan. Lingkungan di sini maksudnya adalah alam yang ada, baik itu ekosistemnya, masalah-masalah utamanya global warming, dan beberapa yang lainnya.
Comments